--> Skip to main content

Cerpen Misteri Rumah Tua


MISTERI RUMAH TUA



Misteri Rumah Tua
Judul cerpen: Misteri Rumah Tua
Pengarang   : Kika Purwida

          Sore itu aku dan kakak ku berjalan menyusuri sebuah jalanan, jalanan dimana disana tidak ada seorang pun yang terlihat berlalu lalang kesana kemari, padahal waktu itu baru jam 5 sore, tapi aku tidak banyak berbicara atau pun bertanya tanya. kami terus berjalan tanpa tujuan, yang kami pikirkan  hanyalah rasa kecewa dan penyesalan. hingga pada suatu tempat, kakak ku tiba tiba berhenti berjalan, aku pun bertanya kepadanya,

"nis,, ko berhenti sih?"

tapi dia tidak berbicara sepatah katapun, dia hanya diam dan memandangi sebuah rumah tua.
kemudian dia berjalan dan mendekati rumah itu.

"eh tunggu  nis,, !!"

dia berdiri di depan pintu, kemudian dia membuka pintu.

"nis,, mau ngapain? jangan sembarangan deh, ini kan rumah orang lain."
"udaahh,, diem aja. ikut aja jangan banyak ngomong."

kakak ku mulai membuka pintu dan langsung masuk kedalam rumah tua itu.

"halo,, ada orang disini?"

tetapi tidak ada seorang pun yang menjawab. kemudian kakak ku berjalan dan menyusuri seisi rumah itu,

"hey nis, gak sopan banget sih maen nyelonong aja di rumah orang. ayo kita pergi."

aku pun berbalik badan dan pergi keluar, tapi kakak ku mencegahku dan menarik tangan ku.

"mau kemana sih fan?"
"aku mau pulang."
"pulang kemana? emang kamu punya rumah ? kamu mau pulang ke rumah mama?"
aku menunduk dan terdiam.

"udahlah fan,, kita sekarang udah gk punya siapa siapa lagi, kita udah di buang sama mama papa, kita gk punya uang, mau tinggal dimana kita?"
"kaka punya ide, sementara kita tinggal disini aja, lagian ini rumah nya gk jelek jelek banget ko, cuman kotor aja."
"yaudah nis,, aku nurut nurut aja."

          Dan semenjak waktu itu kami tinggal di rumah itu. kami bersihkan disetiap tempat dan setiap sudut. Hingga pada suatu malam, perut ku lapar, aku membangunkan kakak ku untuk mencari makan. tapi dia tidak kunjung bangun. aku pun memberanikan diri untuk turun dan mencarai makanan.
saat menuju dapur, aku mendengar suara suara aneh. tapi aku tidak begitu mempermasalahkan nya. ku buka pintu dapur, di samping wastafel aku melihat buah-buahan yang begitu segar. 
tanpa berpikir panjang, aku langsung memakan buah buahan itu.

"wiii baik banget sih si nisa udah nyiapin buah buahan, tau aja dia kalo aku suka laper malem-malem."

          Setelah kenyang makan,, aku pun kembali ke kamar untuk melanjutkan tidur ku.
malam itu pun beralu, hingga pada suatu pagi.

"faniiii,,, ayoo banguunn !!!"

seketika aku terbangun dengan persaan yang sangat terkejut. 

"ada apa sih ka?"
"ya ampun gimana sih. hey.. kita itu gak punya uaang,, gaada makanan,, kamu mau diem aja gitu? gaakan cari kerja? dari kemaren kan kita belum makan."
"hhmm.. yaudah dehh.. ayo. aku mandi dulu yaah."

Dengan mata yang masih ngantuk, rambut acak-acakan. aku memaksakan diri untuk cepat cepat mandi. suasana dipagi hari ini sangat hening.

"nis,, aer nya gaadaa."
"itu tuh, di luar ada sumur."
"oke deh."

dingin nya air sumur membuat segar seluruh tubuhku.. 

"wii seger banget."

 Aku pun bersiap siap untuk pergi bersama kakak ku.
saat diperjalanan, aku berbicara kepada kakak ku.

"eh nis,, makasih ya buah nya, enak banget hahha tumben perhatian banget sama adek nya hahaha."

seketika kakaku berhenti, dan menatapku.

"bentar bentar, buah? buah apa?."
"ituuu buah apel sama jeruk itu loooh yang di dapuurr."
"loh ko, aku gak naro buah disitu, dapet dari mana coba, buat beli nasi aja gaada, apalagi buah buahan yg enak."

          Dari situlah aku mulai curiga dengan rumah itu., karna memang suasana nya pun sangat dingin mencekam., tapi apalah daya, kita gaada tempat tinggal.
dan yang sangat dianehkan, setiap jam 5 masyarakat desa sudah tidak ada yang berlalu lalang di luar. berbeda sekali dengan daaerah tempat tinggal ku yang dulu.. 
jam 12 malam pun masih banyak yang kesana kemari.

          sepanjang jalan aku selalu kepikiran dengan kejadian malam tadi. tapi yasudah lah mungkin itu hanya kebetulan. 
dan tibalah kami pada suatu tempat lestoran lokal. kami melamar pekerjaan dan alhamdulillah tempat itu memang sedang membutuhkan karyawan baru, dan diterimalah kami untuk bekerja disitu. sangat beruntung sekali kami, sekali melamar langsung keterima. 

          Setelah lama kami melewati beberapa tes dan training, tepat pukul 5 kami pulang ke rumah tua itu, dan seperti biasa,, setelah melewati jam 5, desa itu selalu sepi. tidak ada suara musik, anak anak,, atau pun suara kendaraan yg lewat.
tetapi, saat kami melewati suatu taman, disana ada seorang bapak tua yang sedang duduk dan memandangi kami dengan tajam, dengan pErasaan heran dan takut,, aku dan kakak ku pun berjalan cepat, kemudian bapak tua semakin memelototi kami.

          Perasaan ku semakin takut, kami pun berlari dengan kencang, dan akhirnya sampai juga dirumah tua itu. kami pun masuk ke rumah,, aku langsung masuk ke kamar tetapi tidak dengan kakak ku, dia pergi ke toilet untuk mencuci kaki. Baru saja aku menghentakan tubuhku ke kasur, aku mendengar jeritan dari bawah. itu pasti kakak ku, aku pun berlari untuk menghampirinya.

           Setibanya di depan pintu toilet, aku melihat kakak ku sudah tergeletak tak sadarkan diri, aku shock dan langsung membawa kakakku ke kamar,.
hingga pada suatu pagi,, kakak ku terbangun, sudah aku siapkan air putih dan juga sedikit makanan yang aku beli tadi sore. kakakku menghela nafas.
aku pun bertanya,

"nis, semalem kamu kenapa? ko bisa tiba tiba pingsan gitu sih, aku kan jadi takut."
"engga ko gapapa fann,, aku cuman takut aja sama tikus."

          Kakak ku terdiam dengan mimik muka seperti yang sedang menyembunyikan sesuatu.
tapi aku tidak banyak bertanya. pagi itu kami melakukan aktivitas seperti biasa, kami pergi untuk bekerja. saat aku sedang membereskan meja tamu, aku mendengar dua orang perempuan yang sedang mengobrol, yang aku dengar, pada saat itu mereka sedang membicarakan rumah tua yang ada di ujung jalan, yang aku dengar, mereka bercerita bahwa rumah tua itu berhantu. dan setelah jam 5 sore tidak ada orang yang berani keluar rumah. belum sempat saya bertanya kepada dua perempuan itu, saya keburu dipanggil oleh tamu yang lain, ah sudah lah lagian buat apa sih penasaran sama obrolan mereka. aku pun melanjutkan pekerjaan ku.

          seperti biasa, pukul 5 sore kami pulang bekerja. dan saat itu suasana dirumah terasa begitu berbeda. aku langsung menuju kamar tidur. rasanya lelah sekali hari ini, aku pun tertidur. pada saat itu aku bermimpi, bermimpi berada di sebuah rumah megah, aku melihat disana ada dua orang anak laki laki dan perempuan sedang bermain di teras rumah, kemudian diruang tamu ada seperti sepasang suami istri yang sedang bercanda tawa. melihat nya aku sangat senang, mungkin inilah yang dinamakan keluarga harmonis, tidak seperti keluarga ku yang sangat jauh dari suasana seperti ini.
mereka bercanda, saling melempar mainan. 

          hingga pada suatu waktu, aku mendengar suara tembakan peluru, seketika anak lelaki itu tergeletak dilantai dengan darah yang terus mengalir dari dadanya, sontak anak perempuan juga kedua orang tuanya menjerit dan menghampiri anak nya itu. saat mereka menolong anak lelaki nya, tiba tiba suara peluru pun kembali terdengar , kali ini peluru itu berhasil menembus kepala anak perempuan nya. sungguh aku tidak tau dari mana arah peluru itu datang. 
satu persatu keluarga itu tewas dengan tembakan di tubuhnya. sungguh malang nasib keluarga itu. aku pun pergi dari tempat itu, tetapi apa yang terjadi , kini aku yang mejadi sasaran tembakan itu. 
dan DOOORR..aku pun terbangun dari mimpi buruk ku itu. dengan jantung yang masih berdebar, aku berusaha untuk menenangkan diri.

"tenang fan, ini cuman mimpi."

          malam itu aku merasa tidak tenang dan tidak bisa tidur, akupun turun kebawah untuk mencari angin, saat aku menuruni tangga, aku mendengar suara suara aneh,, seperti bisikan bisikan halus di dekat telinga ku, akupun menutup telingaku dan berlari. kemudian kaki ku terhenti saat aku melihat seorang anak kecil yang berdiri membelakangi ku. aku pun mengusap usap mataku.
apakah aku ini masih bermimpi, anak siapa tengah malam seperti ini keluyuran di rumah orang.
dengan rasa campur aduk antara takut dan penasaaran, aku pun menghampiri anak itu..
dari belakang aku mulai menyentuh pundak nya. 

"de, ngapain malem malem ada disiniii..?"

          Anak itu secara perlahan membalikan badan nya. aku pun menjerit ketakutan, anak itu memiliki wajah yang sangat mengerikan, wajahnya pucat dengan mulut berlumuran darah, bola matanya keluar, dan juga bekas tembakan di dadanya.seketika aku pun tak sadarkan diri.

          hingga pada suatu pagi, saat aku terbangun aku sudah berada di kamar tidur. kakak ku nisa langsung menghampiriku. 

"fan kamu kenapa? tadi malem kakak nemuin kamu tergeletak di deket tangga? kamu jatoh? hati hati dong fan jalannya."

aku pada saat itu hanya terdiam dan masih tak percaya dengan kejadian malam tadi.

"fan, cerita dong sama kakak, kamu pasti lagi nyembunyiin sesuatu dari kakak kan."
"euh, euh, kak aku mau ngomong sesuatu. sebenernya tadi malem itu aku ngeliat sosok anak kecil di rumah ini, dan pas aku samperin, wajahnya serem banget sampe aku gak sadarkan diri.
dan sebelumnya itu aku baru aja abis mimpi buruk."
"yaudah fan, kamu yang tenang yah, mudah-mudahan kita cepet dapet uang biar kita gak terlalu lama tinggal dirumah ini. karna kakak juga sebernernya malem itu di kamar mandi ngeliat sesosok perempuan yang lagi berdiri dekat didapur."
"kirain kaka itu kamu fan, dan pas kaka deketin,, ternyata itu pun sesosok wanita yang menyeramkan.
yasudah lah fan, kita lupain aja kejadian itu. ayo kita siap siap buat pergi kerja."

          saat di perjalanan kamipun bertemu kembali dengan bapak tua yang waktu itu kami lihat sedang duduk di kursi taman. lagi-lagi dia pun kali ini masih menatap kami dengan tatapan tajam. 
aku pun merasa emosi dan langsung mendatanginya.

"heh pa, ngapain sih bapa liatin kami kaya gitu, emang kami ada salah sama bapak?"

dan bapak tua itu hanya berkata.

"tinggalkan rumah itu, cepat pergi dari sana."

kakakku bertanya.

"maksud bapa apa sih pa?"

tapi si bapak itu hanya mengulang kata kata itu.

"ah udahlah nis, kayanya sibapa ini kurang waras, ayo kita pergi saja."

          kamipun pergi dan melanjutkan perjalanan menuju lestoran tempat kerja kami.
hari ini pengunjung sangat sepi. entah mungkin karna guyuran hujan yang tak kunjung reda. dan kembali pikiran ku teringat kepada mimpi dan kerjadian malam itu.
apakah semuanya itu ada kaitan nya?

          kejadian malam itu dan mimpi itu membuat aku tak berkonsentrasi, aku menumpahkan minuman ke baju tamu dan saat itu juga aku langsung di pecat dari pekerjaan. 
kakak ku hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat ku, dia kemudian menghampiriku.

"fan, kata kakak juga apa, lupain kejadian itu.buktinya sekarang kamu jadi gak fokus kan, kamu dipecat, tapi yasudahlah ini sudah terlambat, sebaiknya kamu langsung
pulang aja ya kerumah."
"maafin aku nis, aku memang gk bisa di andelin, sekarang jadi cuman kakak aja yang kerja. kalo gitu aku pulang dulu yah."
"iya fan hati hati yah."

          saat perjalanan pulang, ponsel ku berdering, tapi aku tak menghiraukan nya, aku masih tetap berjalan, tapi ponsel ku masih tetap berdering. saat aku angkat telpon itu, ternyata mama yang nelpon.

"halo?"
"fanny sayang kamu sekarang ada dimana? pulang nak, maafin mama sama papa."
"udah lah mah udah terlambat, kita udah sakit hati dan kecewa sama mama."
"nak tolong pulanglah nak, mama kangen."

          tanpa berfikir panjang aku langsung menutup telpon dari mama. aku kesal dan aku masih kecewa dengan kedua orang tua ku. sampai lah aku di depan rumah tua itu, aku masuk dan dengan rasa takut aku pun berjalan pelan memperhatikan sekitar. saat melewati tangga, kembali aku mendengar suara suara aneh itu lagi.

"tolooonggg,, toloonngg.. tolong kami."

          aku pun berlari menuju kamar. ku selimuti seluruh badan ku. kemudian tiba- tiba terasa seperti selimutku ditarik oleh sesuatu.. aku pun terbagun.

"siapa? siapa kamu? apa yang kamu inginkan? kita gak punya salah sama kalian, tolong jangan ganggu kami."
"tolooongg,, toloongg,, tolong kami."

suara itu pun kembali terdengar.

"siapa? siapa kamu?"

          tiba tiba disudut kamar munculan sesosok perempuan dewasa berbaju putih.

"tolong kamii,, tolong kami..kami hanya ingin mati dengan ketenangan."

dan seketika sosok itu pun hilang. aku ketakutan, aku tidak bisa tidur sampai kakak ku pulang nanti. jam 5 kakakku pulang, aku sudah mulai merasa tenang.

"loh fan, ko belum tidur sih?"
"iya nis, aku tadi diganggu lagi sama sosok itu."
"yaudah fan mending sekarang kita tidur aja yah. ayo, ini selimut kamu, tidur yang nyenyak yah"

          aku pun terlelap tidur. kemudian aku bermimpi kembali, kali ini aku berada di sebuah kebun, dimana disana aku melihat seorang lelaki tua yang sedang memegangi senjata.
dari jauh aku memperhatikannya. sesaat kemudian dia bergegas pergi, apakah lelaki itu akan pergi berburu?
          
          aku mengikuti nya, jauh dari yang aku pikirkan, ternyata dia pergi ke suatu rumah yang besar dan megah, aku sepertinya pernah melihat rumah itu. kemudian dia masuk menyelinap ke dalam rumah itu,, dan beberapa menit kemudian terdengar suara jeritan dan tembakan yang berkali kali. aku terkejut, sebenarnya ada apa disana, aku melihat semakin dekat.

          yaampun ternyata itu adalah kejadian yang ada di dalam mimpiku sebelumnya, dan tenyata yang menembaki keluarga itu adalah lelaki ini, sungguh kejam sekali perbuatannya. entah ada dendam apa sehingga dia melakukan perbuatan keji seperti ini. aku pun terbangun dari mimpiku. aku terdiam, berusaha mengartikan mimpi-mimpi itu. kakak ku terbangun.

"fan, kamu mimpi lagi ya?"
"iya nis."
"kamu mimpi apa fan? coba cerita sama kakak."

kemudian aku menceritakan semua mimpi ku dari awal. kakak ku pun terdiam.

"aku tau fan, mungkin rumah itu adalah rumah yang sedang kita tempati sekarang ini. sepertinya ada banyak sekali pesan yang ingin mereka sampaikan kepada kita. sepertinya kita harus mencari tau masalahnya."

tanpa berfikir panjang, kakak ku langsung menarik tanganku, dan mengajakku untuk turun kebawah.

"fan, dimana kamu sering dengar bisikan-bisikan itu?"
"disini kak, di dekat tangga ini. seperti ada yang meminta tolong"

          saat kaki kami melangkah, tiba tiba di sudut rumah muncul lah sesosok anak kecil yang waktu itu aku temukan di sini. aku sangat ketakutan, tetapi berbeda dengan kakak ku. kakak ku bertanya kepada sosok anak kecil itu.

"kamu siapa? apa mau kamu?"

          tetapi anak itu hanya terdiam dengan wajah yang terlihat sedih,, kemudian tangannya menunjuk ke suatu tempat. dan yang kami lihat, sosok anak itu menunjuk ke arah pintu dibawah tangga. kemudian kakakku melihatku, dan menganggukan kepalanya.

"ayo fan, kita lihat disana ada apa."

           aku dan kakak ku pergi mendekati pintu itu,, pintunya terkunci rapat dengan gembok dan rantai besi. kami mencari kapak, dan saat itu pula kami bisa menghancurkan gembok dan rantai itu. ternyata pintu itu masih terkunci rapat. aku dan kakak ku berusaha mendobrak dan akhirnya kami pun berhasil. setelah pintu itu terbuka, terciumlah bau-bau busuk dari dalam. setelah kami masuk kedalam. sangat tidak disangka kami menemukan 4 bangkai orang yang mungkin itu adalah korban pembunuhan, diantara nya adalah dua anak kecil dan dua orang dewasa. ternyata benar, ini adalah jawaban dari mimpi-mimpi ku. sedih sekali kami melihat ini semua. 

          dan pada malam itu juga kami langsung melaporkan penemuan ini kepada pihak berwajib.
pilisi pun menemukan beberapa sidik jadi dan benda-benda yang akan dijadikan barang bukti. 
kami meninta pihak polisi untuk mengusut kasus ini sampai tuntas. 
setelah beberapa minggu, pihak polisi menghubungi kami dan memberi tahu bahwa pelaku nya sudah mereka amankan. aku dan kakakku pergi ke kantor polisi untuk melihat siapa sebenarnya pelaku yang tega melakukan hal keji ini. dan ternyata itu adalah bapak tua yang selalu kami temui di taman waktu itu. 

          pihak polisi pun menanyakan kepada pelaku, motif apa yang membuat kamu berbuat seperti ini. dia pun berbicara bahwa dia sangat menyimpan dendam kepada keluarga itu terutama kepada ayah dari anak anak itu, dulu dia pernah bekerja menjadi tukang kebun, tapi majikan nya tidak memberikan upah yang seharusnya dia dapatkan setiap bulan, dengan alasan macam-macam yang tidak masuk di akal, hingga pada suatu waktu anak bapak itu jatuh sakit dan dia tidak mempunyai uang sepeserpun untuk berobat, sampai pada akhirnya anaknya meninggal dunia, dan dari situ lah dia sangat benci dan dendam kepada keluarga itu. setelah kasus ini tuntas. kami pergi keluar dengan perasaan lega,.

seketika aku teringat kepada papa dan mama.

"nis,apa kita sekarang mau pulang aja kerumah? waktu itu mama nelpon dan minta kita buat pulang kerumah. lagian kan rumah tua itu sekarang udah gak bisa kita tempatin."
"serius fan? sejujurnya kakak juga kangen banget sama mamah,. ayo kita pulang. kita perbaiki semuanya."

          sejak saat itu aku dan kakak ku pun kembali pulang, dan keluarga kami kembali hidup harmonis. betapa pentingnya keluarga itu, jangan biarkan kesalah fahaman bisa menghancurkan
hubungan keluarga, sayangi orang tua kalian, hormati mereka, mengabdilah kepada meraka.karna jika mereka sudah tiada, hanyalah penyesalan yang tertinggal di benak kalian, sebelum ajal yang memisahkan, cintailah mereka karna keluarga itu adalah yang nomer satu.


Cerpen Karangan : Kika Purwida

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar